3 Pulau Misteri Muncul di Pulau Jawa

 

 2 Pulau Baru di Madura
Geolog ITB Dr Andang Bachtiar dan geolog ITS Dr Amien Widodo membenarkan temuan warga dan nelayan tentang munculnya dua pulau baru di Madura yakni satu pulau baru di Arjasa, Kangean, Sumenep dan satu lagi di Sepulu, Bangkalan.

"Sekitar satu bulan yang lalu, warga di Sumenep dan Bangkalan menemukan pulau baru. Secara ilmiah, temuan warga itu benar ada, karena itu kami berencana meneliti," kata Amien Widodo kepada ANTARA di Surabaya, Senin.

Menurut Ketua Pusat Studi Kebumian LPPM ITS itu, penelitian penting untuk memastikan penyebab dan potensi yang dikandung pulau baru itu, sedangkan dugaan sementara terkait temuan pulau baru itu masih spekulatif.

Hingga kini, geolog ITB Andang Bachtiar menduga pulau baru itu terjadi akibat adanya patahan/rekahan di RMK (Rembang, Madura, Kangean), sedangkan Amien Widodo sendiri menduga adanya aktivitas minyak dan gas yang masif.

"Kalau aktivitas migas itu banyak, maka akan terjadi tekanan ke atas, sehingga mungkin saja muncul daerah baru, tapi teman saya juga benar ada kemungkinan ada patahan yang melintasi Madura, sehingga kawasan utara dari Madura terdongkrak dan akhirnya naik," katanya.

Ia menjelaskan pulau baru di Sumenep dan Bangkalan itu tidak terlalu luas, namun penelitian terhadap kedua pulau baru itu sangat penting bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan pengembangan potensi daerah.



"Pulau baru itu bisa dikembangkan untuk objek wisata atau potensi lainnya yang sangat ditentukan oleh penelitian secara detail, karena itu dukungan Kemendikbud, Kemenristek, dan Kementerian Pariwisata untuk kedua pulau itu sangat penting," katanya.

Apalagi, katanya, ITS memiliki alat dan sumberdaya manusia yang mumpuni untuk melakukan penelitian pulau baru itu dari udara, karena penelitian lewat darat sangat ditentukan cuaca dan ombak.

Dalam kesempatan berkunjung ke Universitas Trunojoyo di Bangkalan, Madura pada akhir tahun 2012, Mendikbud Mohammad Nuh meminta sivitas akademika Unijoyo untuk melibatkan universitas lain seperti Unair, ITS, Unibraw, Unej, dan sebagainya untuk "menggarap" pulau baru.
"Saya kira, kalangan sivitas akademika dari berbagai universitas dapat melakukan KKN bersama di pulau baru itu, baik untuk kepentingan pengabdian masyarakat maupun penelitian, agar pulau baru di Sepulu dan Kangean itu dapat dikembangkan," katanya.

 

 1 Pulau Baru di Laut Bekasi
Fenomena tanah timbul di tengah laut ditemukan sejumlah nelayan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Tanah timbul yang membentuk daratan baru itu diperkirakan memiliki panjang dua kilometer dan lebar 15 meter.
Tanah timbul terletak dua kilometer dari bibir pantai Desa Pantai Sederhana, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi. Kawasan tersebut kini ramai dikunjungi warga yang dijangkau menggunakan perahu sekitar 1 jam perjalanan.
Tokoh masyarakat Muaragembong, Runci, menjelasakan fenomena alam tanah timbul baru pertama kali terjadi di sekitar pantai utara Bekasi. Ia mengatakan tanah timbul muncul seiring dengan musibah banjir yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir di mana aliran sungai yang menjurus ke laut membawa material pasir dalam jumlah besar.
"Tetapi itu masih perkiraan saya, belum valid apakah benar pasir terbawa banjir," kata Runci, kepada Tempo, Ahad 23 Februari 2014. Runci mengaku telah menyambangi kawasan tanah timbul pada akhir pekan lalu. "Seperti pulau baru," katanya
Seluruh permukaan berupa pasir hitam bercampur kerang-kerang kecil. Struktur pulau baru itu membentang membentuk garis melengkung ke arah laut. Warga Muaragembong, jelas Runci, menjadikan kawasan tersebut sebagai objek wisata baru.
Untuk menghindari penambangan pasir secara ilegal, warga memasang papan peringatan agar tidak mengambil pasir untuk kepenluan apapun.
Sampai saat ini belum ada penjelasan mengenai penyebab tanah timbul di tengah laut Bekasi itu muncul. Kepala Dusun di Desa Pantai Pantai Sedernaha Karih Nuryanto, menjelaskan belum menginformasikan fenomena itu ke Pemerintah Kabupaten Bekasi. "Mungkin minggu depan kami laporkan," kata dia.
Sementara itu, sejumlah desa di Muaragembong masih terendam terutama wilayah pemukiman yang dekat pantai. Ruas jalan juga masih terputus dan lebih dari 300 hektar sawah dan tambak terendam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar