Senin, 07 April 2014

Sejarah Berdiriya PNA

Partai Nasional Aceh (PNA) adalah salah satu partai lokal Aceh yang dibentuk oleh Mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf. Ide dasar lahirnya PNA, dilakukan melalui penjajakan yang mereka gelar dalam sebuah musyawarah besar dengan pendukungnya yang mewakili semua kabupaten dan kota di Aceh. Dalam musyawarah itu juga Muksalmina mengatakan mereka secara bersama-sama menyusun Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga.

Indonesia Bangkit PNA
Pada saat pendaftaran itu, Irwandi Yusuf sendiri tidak hadir.Mereka yang datang ke Kanwil Depkumham Aceh untuk menyerahkan dokumen peRsyaratan pendirian partai antara lain, Irwansyah alias Teungku Mukhsalmina (Mantan Panglima GAM Aceh Rayeuk),Muharram Idris (mantan Ketua KPA Aceh Rayeuk), Ligadinsyah (mantan juru bicara Partai Aceh/mantan Panglima GAM Linge) Amni bin Ahmad Marzuki (mantan juru runding GAM), Tarmizi, Lukman Age dan Thamren Ananda (mantan Sekjen Partai Rakyat Aceh).Proses pendaftaran ditandai dengan penyerahan dokumen kelengkapan persyaratan yang dilakukan oleh Mukhsalmina (mantan panglima GAM Aceh Rayeuk) dan diterima oleh Kepala Divisi Administrasi pada Kanwail Depkumham Aceh, Syamsul Bahri.

Adapun susunan pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasional Aceh adalah, Ketua Umum dijabat oleh Irwansyah, Sekjen dijabat oleh Mukhsalmina, Wakil Sekjen, Ligadinsyah, Bendahara Umum, Lukman Age dan Wakil Bendaha Umum dijabat oleh Amni Ahmad Marzuki.Dalam kesempatan itu, Mukhsalmina menegaskan bahwa ide awal pembentukan partai yang mereka motori tersebut adalah sebagai pembaharuan untuk menjadikan Aceh sebagai daerah yang bermartabat. “Partai ini adalah wadah pemersatu seluruh masyarakat Aceh dimanapun dia berada,” ujarnya, usai melakukan pendaftaran sebagaimana dimuat dalam Acehpost.com 

Pihaknya pun menegaskan bahwa PNA adalah Partai untuk menampung aspirasi masyarakat yang ingin berpolitik praktis. Pengurus maupun pendiri partai ini tidak hanya dari mantan GAM, tetapi juga masyarakat lainnya, baik di Aceh maupun luar Aceh,” dan partai terbuka dan mengedepankan proses – proses demokrasi, partai akan dibangun dengan sistem musyawarah dengan mekanisme kongres.”Kita ingin nasionalkan partai ini dan bukan hanya milik orang Aceh yang ada di Aceh saja, orang Aceh yang ada diluar akan kita ajak juga untuk bersama – sama membangun Aceh,” sebutnya. P
Partai Nasional Aceh berlambang sebuah bintang putih besar yang dilingkari dua untaian padi di sisi kiri dan kanan. Masing-masing untaian padi terdiri dari 17 butir. Di atasnya juga ada lima buah bintang kecil warna putih.

“17 padi merupakan 17 wilayah GAM dan KPA. Sedangkan bintang besar itu melambangkan sebuah tumpuan harapan bagi rakyat Aceh yang bisa menerangi rakyat Aceh. Warna orange kita pilih sesuai warna vitamin karena masyarakat Aceh masih membutuhkan vitamin,” kata Ketua Umum Partai Nasional Aceh Irwansyah yang akrab disapa Muksalmina dalam konferensi pers di Aula Kantor Kanwil Hukum dan HAM Aceh
Bintang besar warna putih memiliki pengertian sebagai cita-cita yang tinggi.
Untaian padi bermakna kemakmuran dan kesejahteraan.
17 Butir padi pada masing-masing untaian teritorial sejarah perjuangan Aceh.
Latar logo yang berwarna oranye bermakna kejayaan, keagungan, kebersamaan, dan kekuatan.
Lima bintang kecil di atasnya memiliki pengertian sebagai lima rukun Islam.

Sedangkan untuk Pengurus Partai Nasional Aceh adalah sebagai berikut :

Ketua Umum : Irwansyah (Tgk. Muksalmina)
Sekretaris Jenderal : Muharam Idris
Wakil Sekretaris Jenderal : Ligadinsyah
Bendahara DPP : Lukman AG
Wakil Bendahara DPP : Amni Ahmad Marzuki
Kepala Sekretariat PNA Aceh Besar : Nasri

Demikian Gambaran sekilas tentang Partai Nasional Aceh (PNA), Memang banyak kekurangan dalam penyampaian informasi ini. Jika teman-teman ingin berbagi informasinya kami ucapkan terima kasih. Dan jika Anda mendukungnya atau memiliki pilihan yang lain dapat disampaikan melalui Polling partisipasi politik Anda pada Pemilu 2014 atau melalui Partai Politik Peserta Pemilu Indonesia 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar