Partai Nasional Aceh (PNA) adalah salah satu partai lokal Aceh yang
dibentuk oleh Mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf. Ide dasar lahirnya
PNA, dilakukan melalui penjajakan yang mereka gelar dalam sebuah
musyawarah besar dengan pendukungnya yang mewakili semua kabupaten dan
kota di Aceh. Dalam musyawarah itu juga Muksalmina mengatakan mereka
secara bersama-sama menyusun Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga.
Pada saat pendaftaran itu, Irwandi Yusuf sendiri tidak hadir.Mereka yang
datang ke Kanwil Depkumham Aceh untuk menyerahkan dokumen peRsyaratan
pendirian partai antara lain, Irwansyah alias Teungku Mukhsalmina
(Mantan Panglima GAM Aceh Rayeuk),Muharram Idris (mantan Ketua KPA Aceh
Rayeuk), Ligadinsyah (mantan juru bicara Partai Aceh/mantan Panglima GAM
Linge) Amni bin Ahmad Marzuki (mantan juru runding GAM), Tarmizi,
Lukman Age dan Thamren Ananda (mantan Sekjen Partai Rakyat Aceh).Proses
pendaftaran ditandai dengan penyerahan dokumen kelengkapan persyaratan
yang dilakukan oleh Mukhsalmina (mantan panglima GAM Aceh Rayeuk) dan
diterima oleh Kepala Divisi Administrasi pada Kanwail Depkumham Aceh,
Syamsul Bahri.
Adapun susunan pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasional Aceh
adalah, Ketua Umum dijabat oleh Irwansyah, Sekjen dijabat oleh
Mukhsalmina, Wakil Sekjen, Ligadinsyah, Bendahara Umum, Lukman Age dan
Wakil Bendaha Umum dijabat oleh Amni Ahmad Marzuki.Dalam kesempatan itu,
Mukhsalmina menegaskan bahwa ide awal pembentukan partai yang mereka
motori tersebut adalah sebagai pembaharuan untuk menjadikan Aceh sebagai
daerah yang bermartabat. “Partai ini adalah wadah pemersatu seluruh
masyarakat Aceh dimanapun dia berada,” ujarnya, usai melakukan
pendaftaran sebagaimana dimuat dalam Acehpost.com
Pihaknya pun menegaskan bahwa PNA adalah Partai untuk menampung aspirasi
masyarakat yang ingin berpolitik praktis. Pengurus maupun pendiri
partai ini tidak hanya dari mantan GAM, tetapi juga masyarakat lainnya,
baik di Aceh maupun luar Aceh,” dan partai terbuka dan mengedepankan
proses – proses demokrasi, partai akan dibangun dengan sistem musyawarah
dengan mekanisme kongres.”Kita ingin nasionalkan partai ini dan bukan
hanya milik orang Aceh yang ada di Aceh saja, orang Aceh yang ada diluar
akan kita ajak juga untuk bersama – sama membangun Aceh,” sebutnya. P
Partai Nasional Aceh berlambang sebuah bintang putih besar yang
dilingkari dua untaian padi di sisi kiri dan kanan. Masing-masing
untaian padi terdiri dari 17 butir. Di atasnya juga ada lima buah
bintang kecil warna putih.
“17 padi merupakan 17 wilayah GAM dan KPA. Sedangkan bintang besar itu
melambangkan sebuah tumpuan harapan bagi rakyat Aceh yang bisa menerangi
rakyat Aceh. Warna orange kita pilih sesuai warna vitamin karena
masyarakat Aceh masih membutuhkan vitamin,” kata Ketua Umum Partai
Nasional Aceh Irwansyah yang akrab disapa Muksalmina dalam konferensi
pers di Aula Kantor Kanwil Hukum dan HAM Aceh
Bintang besar warna putih memiliki pengertian sebagai cita-cita yang tinggi.
Untaian padi bermakna kemakmuran dan kesejahteraan.
17 Butir padi pada masing-masing untaian teritorial sejarah perjuangan Aceh.
Latar logo yang berwarna oranye bermakna kejayaan, keagungan, kebersamaan, dan kekuatan.
Lima bintang kecil di atasnya memiliki pengertian sebagai lima rukun Islam.
Ketua Umum : Irwansyah (Tgk. Muksalmina)
Sekretaris Jenderal : Muharam Idris
Wakil Sekretaris Jenderal : Ligadinsyah
Bendahara DPP : Lukman AG
Wakil Bendahara DPP : Amni Ahmad Marzuki
Kepala Sekretariat PNA Aceh Besar : Nasri
Demikian Gambaran sekilas tentang Partai Nasional Aceh (PNA), Memang
banyak kekurangan dalam penyampaian informasi ini. Jika teman-teman
ingin berbagi informasinya kami ucapkan terima kasih. Dan jika Anda
mendukungnya atau memiliki pilihan yang lain dapat disampaikan melalui Polling partisipasi politik Anda pada Pemilu 2014 atau melalui Partai Politik Peserta Pemilu Indonesia 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar