Mengikuti adzan muadzin
Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma Rasulullah shollallahu ‘alaihi wassallam bersabda, “Jika
kalian mendengan muadzin maka ucapkan seperti yang dia ucapkan lalu
bersholawatlah atasku, sesunggunnya barangsiapa bersholawat atasku
sekali maka Allah bersholawat atasnya sepuluh kali. Lalu mohonlah Allah
bagiku wasilah karena sesungguhnya dia adalah kedudukan di Surga yang
tidak diberikan kecuali bagi seorang hamba dari hambaNya dan saya
berharap sayalah hamba tersebut. Barangsiapa memintakan untukku wasilah
maka dia berhak atas syafaatku.” [HR Muslim]
Dan dari Jabir radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa
mengucapkan saat mendengar panggilan (adzan): Allahuma robbi haadzihid
dakwatit taammati washolaatul qaaimah aati muhammadanil wasiilata
walfadhiilata wab’atshu maqaamam mahmuudal ladzii wa’attahu, maka ia
berhak mendapat syafaatku di hari kiamat.” [HR Bukhari]
Membaca ayat Kursi seusai tiap sholat dan menjelang tidur
Adapun dalil membacanya seusai tiap sholat adalah sabda Rasulullah, “Barangsiapa membaca ayat kursi setiap seusai sholat maka tidak ada penghalang atara dia dan surga kecuali kematian.” [HR Nasa’I dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu].
Adapun tentang pembacaannya sebelum tidur berdasar sabda Rasulullah, “… maka senantiasa baginya perlindungan dari Allah, tidak akan mendekatinya syaithon sampai subuh.” [HR Bukhari]
Membaca dua ayat terakhir surat Al Baqarah tiap malam.
Dari Abu Mas’ud al-Anshory radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa membaca dua ayat terakhir surat Al Baqarah maka keduanya telah mencukupinya.” (HR Bukhari dan Muslim). Sabda Rasulullah “Kafataahu (keduanya mencukupi)” sebagian ahli ilmu mengatakan maksudnya adalah “Mencukupinya mendapatkan pahala qiyamul lain dengan al Qur’an (penuh)”. Sebagian mengatakan “Menjaganya dari kejelekan dan hal-hal yang tidak disukai”. Dikatakan juga bahwa maksudnya adalah “mencukupinya
dalam masalah keimanan karena di dalamnya terkandung keimanan kepada
Allah, malaikat, kitab-kitab, dan para Rasul, serta terkandung juga do’a
dan munajat kepadaNya, dan kandungan yang lainnya.” Berkata al Hafidz Ibnu Hajar, “Memungkinkan juga menggunakan seluruh makna yang disebutkan tadi.”-Selesai ucapan beliau-.
Sholawat atas Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa bershalawat atasku sekali maka Allah bershalawat atasnya sepuluh kali.” [HR Muslim dari sahabat Abu Hurairah]. Dalam riwayat Imam Ahmad dan Nasa’I ada tambahan dari Anas bin Malik secara marfu’, “Dan dihapus baginya sepuluh kejelekan dan dinaikkan baginya sepuluh derajat.” Dan dari Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa
bershalawat atasku sepuluh kali di waktu pagi dan sepuluh kali di waktu
sore maka ia mendapakan syafaatku di hari kiamat kelak.” [HR Thabrani]
Betapa banyak kaum muslimin yang menyepelekan hal ini. Mereka tidak
memberi perhatian untuk bersholawat atas Nabi saat nama beliau disebut.
Padahal shalawat atas Nabi ini selain memiliki ganjaran yang sangat
besar, orang yang menyepelekannya pun disifati dengan sifat yang tidak
terpuji. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wassallam, “Seorang yang bakhil adalah seseorang yang jika namaku disebut dia tidak bershalawat atasku.” [HR Ahmad, Tirmidzi dan Nasa’i]
Puasa hari Arafah dan Asyura
Puasa hari Arafah menghapus dosa setahun yang telah lampau dan yang akan datang. Rasulullah bersabda, “Puasa hari Arafah maka saya berharap itu menghapus dosa setahun yang lampau dan setahun yang akan datang.” [HR Muslim]. Adapun puasa hari Asyura maka dia menghapus dosa setahun yang telah berlalu. Rasulullah bersabda, “Puasa hari Asyura’ saya berharap dia menghapus dosa setahun sebelumnya.”[HR Muslim]
Memohonkan ampunan untuk kaum mukminin
Dari Ubadah bin Shamith radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa
memohonkan ampun bagi kaum mukminin laki-laki dan perempuan maka Allah
menulis baginya untuk setiap seorang mukmin laki-laki dan perempuan satu
kebaikan.” [HR Thabrani dihasankan syaikh Albani]
Ucapan “Subhaanallahu Wabihamdi 100X”
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa
mengucapkan “Subhanallahu wabihamdi” 100 x dalam sehari maka dihapuskan
darinya kesalahan-kesalahan meskipun sebanyak buih lautan.” [HR Bukhari dan Muslim]
Takziah untuk ahli mayit atau orang yang kena musibah
Dari Amr bin Hazm radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda, “Tidaklah
seorang muslim mentakziai saudaranya karena suatu musibah kecuali Allah
akan memakaikannya pakaian kehormatan di hari kiamat.” [HR Ibnu Majah dishahihkan Albani]
Menyalami sesama muslim
Dari sahabat Hudzaifah radhiyallahu anhu, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya
seorang mukmin jika bertemu mukmin yang lalu mengucapkan salam dan
menyalaminya maka berguguranlah dosa keduanya sebagaimana bergugurrannya
daun dari pohon.” [Diriwayatkan Thabrani dalam Ausath dan dia memiliki penguat. Disahihkan oleh syaikh Albani]
Menjenguk orang sakit
Dari Tsauban radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda, “Barangsiapa menjenguk orang sakit maka dia senantiasa berada di khurfatil jannah sampai ia kembali.” Rasulullah ditanya, “Apa itu khurfatil jannah?” Maka beliau menjawab,”Kebunnya yang buahnya siap dipetik.” [HR Muslim]
Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wassallam bersabda, “Tidaklah
seorang muslim menjenguk muslim yang lain di waktu pagi kecuali 70 ribu
malaikat bersholawat atasnya sampai sore, dan jika menjenguk di waktu
sore maka 70 ribu malaikat bersholawat padanya sampai waktu pagi dan
baginya khurfatil jannah”[HR Tirmidzi]
Berjalan memenuhi keperluan saudara muslim
Janganlah ragu-ragu memenuhi kebutuhan saudara sesama muslim
sedangkan kita mampu untuk itu. Sesungguhnya didalamnya ada pahala yang
sangat agung, sebagaimana ditekankan dalam sabda Rasulullah shallallahu alaihi wassalam, “Bawasanya
saya berjalan bersama saudaraku untuk memenuhi suatu keperluan lebih
saya cintai daripada beriktikaf di masjid ini (masjid Nabawi) selama
sebulan.”[HR Thabrani dari Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma].
Perlu diketahui bahwa dalam lafadz hadist ini, termasuk didalamnya
pahala sholat dari orang yang beriktikaf tersebut. Sebagaimana diketahui
bahwa sholat di masjid Nabawi lebih utama seribu kali dari masjid
selainnya kecuali masjidil Haram.
Mandi Jum’at, Berangkat Awal, Berjalan saat ke Masjid dan Diam saat Khutbah
Dari Aus bin Aus radhiyallahu anhu, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa
mandi di hari Jum’at dan bersungguh-sungguh padanya, lalu berpagi-pagi
dan bersungguh-sungguh padanya, dan jalan kali bukan berkendaraan, lalu
mendekat imam dan mendengarkan serta diam dan tidak bicara sia-sia,
baginya setiap langkah antara rumah dan masjid diberi pahala amalan
setahun, pahala puasa dan sholatnya.”[HR Ahmad, Ashhabu Sunnah, Ibnu Hibbah, Hakim dan dishahihkan Albani]
Membaca surat Al Kahfi di hari Jum’at
Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alahi wassalam bersabda, “Barangsiapa membaca surat Al Kahfi di hari Jum’at maka dipancarkan baginya cahaya diantara dua Jum’at.” [HR Hakim dan Baihaqy]
Dan dalam riwayat yang lainnya dari Abu Sa’id Al Khudri, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa membaca surat Al Kahfi dihari Jum’at maka dipancarkan baginya cahaya antara dirinya dan baitul Atiq.” [Kedua hadist diatas dishahihkan syaikh Albani]
Duduk setelah sholat Subuh sampai terbit matahari lalu sholat dua rekaat
Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alahi wassalam bersabda, “Barangsiapa
sholat Subuh secara berjama’ah lalu duduk dan berdzikir kepada Allah
sampai terbitnya matahari lalu sholat dua rekaat maka baginya seperti
pahala haji dan umrah sempurna, sempurna dan sempurna.” [HR Tirmidzi dishahihkan Ibnu Baz dan Albani]
Sholat atas Jenazah
Untuk hal ini sudah banyak yang bersemangat untuk melaksanakannya.
Tetapi alangkah baiknya jika mengantar sampai dikuburkan. Betapa
sepelenya amalan ini tetapi begitu besar pahalannya. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Barangsiapa
menyaksikan jenazah sampai ia disholata maka baginya satu qirath.
Barangsiapa mengikutinya sampai dikuburkan maka baginya dua qirath.” Rasulullah ditanya, “Apa itu dua qirath?” Beliau menjawab, “Seperti dua gunung yang besar.” [HR Bukhari]
Menangguhkan pinjaman bagi seorang yang kesulitan atau meringankannya
Dari Abu Yassar radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alahi wassalam bersabda, “Barangsiapa
menangguhkan (pinjaman) bagi seorang yang kesulitan (untuk melunasi)
atau membebaskan (hutangnya) maka Allah akan menaunginya di hari kiamat
dibawah naungan Arsy-Nya, di hari tidak ada naungan kecuali naungan-Nya.” [HR Muslim dan Tirmidzi dengan lafadh yang mirip]
Dari Buraidah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alahi wassalam bersabda, “Barangsiapa
memberi tangguh atas seorang yang kesulitan (melunasi hutangnya) maka
baginya setiap hari ada pahala sedekah semisalnya sampai jatuh tempo.
Jika telah jatuh tempo dan memberi tangguh lagi maka baginya tiap hari
ada pahala sedekah dua kali semisalnya.” [HR Ahmad, Baihaqy dan Hakim, dishahihkan syaikh Albani]
Didalam urusan ini ada pahala yang besar lainnya karena besarnya
maslahat karenanya. Di dalamnya ada pembebasan seorang muslim dari
kesulitan yang dialaminya. Rasulullah bersabda, “Barangsiapa
membebaskan seorang muslim dari suatu kesulitan di dunia, maka Allah
akan membebaskannya dari suatu kesulitan di hari kiamat.” [HR Muslim]
Berkata sebagian ulama “Tanfisi AlKurbah: maksudnya meringankannya. Dan Tafrijiha: maksudnya menghilangkan keseluruhannya.”
Diantara maslahat lainya yaitu membuatnya bahagia. Rasulullah bersabda, “Seutama-utama amal adalah mendatangkan bagi seorang muslim kebahagiaan.” [HR Baihaqy dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar