Translate Language

Amanat Bloger

-> Selamat Datang Kami Ucapkan Bagi Para Pengunjung yg Telah Masuk Keblog Ini
-> Marilah Kita Tingkatkan Silaturahim Diantara Kita & Saling Berbagi Ilmu Untuk Kebaikan
-> Terima Kasih Atas Kunjunganya Semoga Bisa Mengambil Manfaatnya Bagi Kita Semua

Minggu, 12 Januari 2014

MACAM-MACAM MUSIBAH DAN CARA MENGHADAPINYA

 Musibah berasal dari kata ashaaba, yushiibu   mushiibatan berarti segala yang menimpa pada sesuatu kaum baik berupa kesenangan maupun kesusahan   akan tetapi umumnya musibah selalu identik dengan kesusahan, padahal, kesenangan yang dirasakan pada hakikatnya musibah juga.

Dan dengan musibah, Allah SWT hendak menguji, siapa yang paling baik amalnya.
''Sesungguhnya kami telah jadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, karena Kami hendak memberi cobaan kepada mereka, siapakah di antara mereka yang paling baik amalnya.'' QS Al-Kahfi (18) : 7

Dan didalam Al-Qur'an juga dijelaskan bahwa ada tiga golongan manusia dalam menghadapi musibah.

"(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun". Qs. Al-Baqarah (2) ayat 156.

> Pertama, orang yang menganggap bahwa musibah adalah sebagai hukuman dan azab kepadanya, sehingga, dia selalu merasa sempit dada dan selalu mengeluh.

> Kedua, orang yang menilai bahwa musibah adalah sebagai penghapus dosa, Ia tidak pernah menyerahkan apa - apa yang menimpanya kecuali kepada Allah SWT.

 Ketiga, orang yang meyakini bahwa musibah adalah ladang peningkatan iman dan takwanya, Orang yang seperti ini selalu tenang serta percaya bahwa dengan musibah itu Allah SWT menghendaki kebaikan bagi dirinya.

Dan Musibah yang ditimpakan kepada umat manusia ada dua macam. pertama, musibah dunia dan yang kedua, musibh akhirat.


 > Musibah dunia salah satunya ialah ketakutan, kelaparan, kematian, dan sebagainya sebagaimana Allah SWT jelaskan dalam surat Al-Baqarah (2) ayat 155. ''Dan pasti akan kami uji kalian dengan sesuatu dari ketakutan, dan kelaparan, dan kekurangan harta dan jiwa dan buah-buahan, dan berilah kabar gembira bagi orang-orang yang sabar.''
 > Adapun musibah akhirat adalah orang yang tidak punya amal saleh dalam hidupnya, sehingga jauh dari pahala. Rasulullah SAW pernah bersabda, ''Orang yang terkena musibah, bukanlah seperti yang kalian ketahui, tetapi orang yang terkena musibah yaitu yang tidak memperoleh kebajikan (pahala) dalam hidupnya.''

Orang yang terkena musibah berupa kesusahan di dunia, jika ia hadapi dengan kesabaran, ikhtiar, dan tawakal kepada Allah SWT, hakikatnya ia tidak terkena musibah. Justru yang ia dapatkan adalah pahala.

Sebaliknya, musibah kesenangan selama hidupnya, jika ia tidak pandai mensyukurinya, maka itulah musibah yang sesungguhnya. karena, bukan pahala yang ia peroleh, melainkan dosa dan siksa. 

TUNTUTAN ISLAM DALAM MENGHADAPI MUSIBAH
Islam telah memberikan tuntutan bagaimana seharusnya sikap seorang muslim mengahadapi musibah, baik yang menimpa dirinya sendiri maupun orang lain. Jika musibah menimpa diri sendiri, maka ia dianjurkan sebagai berikut :
§ Mengucapkan kalimat istirja’, yaitu kalimat inna lillahi wa inna ilaihi raji’un (sesungguhnya kami semua adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami akan kembali) sebagaimana dalam firman Allah :
 Dan dalam hadist yang diriwayatkan Imam Muslim, Imam Malik, Ibnu Majah, serta hadist yang diriwayatkan al-Hakim an-Naisaburi dan Imam tirmizi yang artinya :Tidak ada suatu musibah yang menimpa seorang hamba, kemudian ia mengucapkan istirja’, melainkan Allah menetapkan pahala baginya.
 § Memajatkan do’a kepada Allah SWT agar diberi pahala dari musibah yang dihadapinya sebagaimana diajarkan Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya : Apabila kamu diberi musibah oleh Allah, maka ucapkanlah do’a “Allahumma jurni fi musibati wa akhlif li khairan minha” (Ya Allah, berilah aku pahala dalam musibah ini, dan gantikanlah bagiku dengan sesuatu yang lebih baik daripadanya)” HR. Muslim, Ibnu Majah, Malik, dan Ahmad bin Hanbal.
 § Bersikap sabar dan tidak putus asa dalam menghadapi musibah, karena dengan kesabaran itulah seseorang mendapatkan pahala dari musibah yang menimpanya. Bersikap sabar dalam menghadapi semua bentuk kesulitan dan tantangan telah banyak diajarkan oleh Al Qur’an dan Hadist Nabi Muhammad SAW seperti pada surah Al-Baqarah ayat 155 di atas dan ayat : …….. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas” (QS. Az-Zummar:10)
 Kesimpulanya Ialah :
Musibah merupakan kejadian yang datang atas ketentuan Allah SWT dan tidak bisa ditolak. Manusia diwajibkan untuk menghindar dari musibah yang akan dan sudah terlanjur menimpa dirinya. Kalau sakit, kita harus berobat dan kalau tertimpa banjir, kita harus menghindar dari bahaya banjir. Upaya untuk menghindari musibah tidak hanya melakukan pencegahan saja, seperti mencegah datangnya penyakit, tetapi juga pada tingkat penanggulangannya. Allah SWT melarang manusia menjatuhkan atau membiarkan dirinya dalam kebinasaan seperti pada ayat : ….. dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Baqarah:195).

Selasa, 07 Januari 2014

TANDA2 DEKATNYA KEMATIAN


 Setiap  yang bernyawa pasti akan mengalami kematian Maha Benar Allah atas segala firmanya
sebagai manusia pasti akan merasakan yang namanya mati tapi tidak tahu kapan kematian itu akan mendatangi kita menurut suatu pendapat tentang tanda-tanda kematian itu adalah sebagai berikut Wallohu 'Alam bishshowaf .....
> Tanda 100 hari
Tanda ini akan berlaku lazimnya selepas waktu ashar, seluruh tubuh yaitu dari ujung rambut hingga ke ujung kaki akan mengalami getaran atau seakan-akan menggigil, contohnya seperti daging lembu yang baru saja disembelih dimana jika diperhatikan dengan teliti, kita akan mendapati daging tersebut seakan -akan bergetar.
·  Tanda 40 hari :
Tanda ini juga akan berlaku sesudah waktu ashar, bahagian pusat kita akan berdenyut-denyut pada ketika ini daun yang tertulis nama kita akan gugur dari pokok yang letaknya diatas arash ALLAH SWT, maka malaikat maut akan mengambil daun tersebut dan mulai membuat persediaannya ke atas kita, antaranya ialah ia akan mulai mengikuti kita sepanjang waktu … Akan terjadi malaikat maut ini memperlihatkan wajahnya sekilas lalu dan jika ini terjadi, mereka yang terpilih ini akan merasakan seakan-akan bingung seketika… Adapun malaikat maut ini wujudnya cuma seorang tetapi kuasanya untuk mencabut nyawa adalah bersamaan dengan jumlah nyawa yang akan dicabutnya.. …….
·  Tanda 7 hari :
Adapun tanda ini akan diberikan hanya kepada mereka yang diuji dengan musibah kesakitan dimana orang sakit yang tidak makan, secara tiba-tiba ia berselera untuk makan…
·  Tanda 3 hari :
Pada ketika ini akan terasa denyutan di bahagian tengah dahi kita yaitu diantara dahi kanan dan kiri, jika tanda ini dapat dikesan maka berpuasalah kita selepas itu supaya perut kita tidak mengandungi banyak najis dan ini akan memudahkan urusan orang yang akan memandikan kita nanti…. Ketika ini juga mata hitam kita tidak akan bersinar lagi dan bagi orang yang sakit hidungnya akan perlahan-lahan jatuh dan ini dapat diperhatikan jika kita melihatnya dari bagian sisi… Telinganya akan layu dimana bagian ujungnya akan Beransur-ansur masuk ke dalam… Telapak kakinya yang terlunjur akan perlahan-lahan jatuh ke depan dan sukar ditegakan…
·  Tanda 1 hari :
Akan berlaku sesudah ashar dimana kita akan merasakan satu denyutan di sebelah belakang yaitu di kawasan ubun-ubun dimana ini menandakan kita tidak akan sempat untuk menemui waktu ahsar keesokan harinya….
·  Tanda akhir :
Akan terjadi keadaan dimana kita akan merasakan sejuk dibahagian pusat dan rasa itu akan turun kepinggang dan seterusnya akan naik ke bahagian Halkum… Ketika ini hendaklah kita terus mengucap kalimat SYAHADAT dan berdiam diri dan menantikan kedatangan malaikat maut untuk menjemput kita kembali kepada ALLAH SWT yang telah menghidupkan kita dan sekarang akan mematikan pula.
Selagi kita masih dikasih kesempatan oleh Allah pergunakan sebaik-baiknya untuk saling menambahkan amal soleh selagi didunia sebelum ajal menjemput nyawa kita masing-masing

10 MAYAT YANG TAKKAN BUSUK


Disebutkan oleh hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bahwa sepuluh orang yang mayatnya TIDAK BUSUK dan TIDAK REPUT dan akan bangkit dalam keadaan tubuh asal pada hari Kiamat :

1). Para Nabi-Nabi
2). Para Ahli Jihad Fisabilillah
3). Para Alim Ulama menegakkan kalimah ALLAH.
4). Para Syuhada sentiasa memperjuangkan Islam.
5). Para Penghafal Al-Qur'an dan beramal dengan Al-Qur'an.
6). Imam atau Pemimpin yang Adil dalam menegak Syariat Allah.
7). Tukang Adzan yang tidak meminta habuan.
8. Wanita yang mati semasa melahirkan anak serta sentiasa taat pada perintah Allah.
9). Orang mati dibunuh atau dianiaya karena mempertahan Maruah dan Agama.
10). Orang yang mati di siang hari atau di malam Jum'at jika mereka itu dari kalangan orang yang beriman yang sentiasa menjaga hukum agama semasa hidup di atas dunia. (HR. Bukhari Muslim)

SubhanAllah..

Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang seperti itu. Aamiin

S3K SEBAB-SEBAB SIKSA KUBUR


Para pembaca yang dimuliakan Allah SWT hidup didunia ini hanya sebentar saja tidak akan abadi pasti semua yang bernyawa akan mengalami kematian dan pasti semua akan mengalami yang dinamakan alam kubur,disana banyak suatu perkara yang dapat menyebabkan manusia mendapat siksa kubur,apa saja sih sebab-sebabnya mari kita simak bersama-sama
Ibnu Qoyyim Rahimahullah, dalam kitab Ar-Ruh menyebutkan ada beberapa dosa dan maksiat yang dapat menyebabkan kita disiksa di ALAM KUBUR, diantaranya :


1. Melalaikan Solat
2. Membaca al-Quran kemudian melupakannya
3. Tidak bersuci setelah membuang hadas kecil
4. Berkata bohong
5. Tidak membayar zakat
6. Corak kehidupan yang berlebih-lebihan
7. Memakan riba
8. Rasuah
9. Memfitnah sesama saudara muslim
10. Khianat terhadap amanah
11. Enggan menolong sesama muslim
12. Meminum arak
13. Berzina
14. Membunuh
 

Itu semua yang dapat menyebabkan manusia disiksa dialam kubur
mudah-mudah2an kita semua terbebas dari siksa kubur dan mari kita  berdoa kepada Allah bersama-sama yakni :


اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا
 وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّال

(artinya): ("Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur dan dari siksa api neraka dan dari fitnah kehidupan dan kematian dan dari fitnah Al Masihid Dajjal"). (HR Bukhari 1288)
SEMOGA ALLAH MENGABULKAN DOA-DOA KITA SEMUA,AMIIN .....

Senin, 06 Januari 2014

17 Amalan Yang Akan Mendapatkan Siksa Kubur


 


Mereka yang mendapat azab atau siksa kubur adalah karena semasa di dunia ini mereka melakukan salah satu atau lebih dari pada 17 dosa dan kesalahan yang dilarang oleh Allah SWT.
Disebutkan oleh Imam Ibnu Qayyim rahimahullah bahawa seksa kubur ditimpakan kerana berbagai macam dosa dan maksiat, di antaranya:

1. Melaga-lagakan (mengadu domba) dan mengampu. Nabi S.A.W berwasiat kepada Sayidina Ali : “Wahai Ali ! Saya melihat tulisan pada pintu syurga yang berbunyi “Syurga itu diharamkan bagi setiap orang yang bakhil (kedekut), orang yang derhaka kepada kedua orang tuanya, dan bagi orang yang suka mengadu domba (mengasut).”
2. Tidak basuh dengan suci selepas buang air kecil. Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: “Bersih-bersihlah kamu daripada kencing, sebab umumnya seksa kubur itu kerana kencing. (yakni hendaklah dicuci kemaluan sebersih-bersihnya.)
3. Solat tanpa bersuci. Rasulullah S.A.W. bersabda maksudnya : “Allah tidak menerima solat tanpa bersuci” (Hadis Riwayat Muslim ) Diriwayatkan bahawa Rasulullah S.A.W. pernah melihat seseorang melakukan solat, sedangkan pada tumitnya ada sedikit yang tidak terkena siraman air wuduk. Nabi S.A.W. memerintahkannya untuk mengulangi wuduk dan solatnya . (Hadis Riwayat Ahmad dan Abu Dawud) Nabi S.A.W. menyuruh orang tersebut untuk mengulangi solatnya kerana solat tersebut dilakukan tanpa bersuci dan tidak sah.
4. Berdusta. Rasulullah S.A.W. bersabda kepada Sayyidina Ali k.w. yang bermaksud : “Wahai Ali ! Berbuatlah jujur sekalipun hal itu akan membahayakan dirimu di dunia. Sesungguhnya kejujuran itu bermanfaat di kemudian hari. Dan janganlah berdusta sekalipun bermanfaat bagimu ketika itu kerana kedustaan itu akan menyulitkan kamu di kemudian hari.”
5. Melalaikan dan malas mengerjakan solat. Nabi S.A.W. ada bersabda yang bermaksud : “ Bermula orang yang meninggalkan solat pada hal ia dalam keadaan sihat, maka Allah tidak memandang kepadanya dengan pandangan rahmat, dan baginya kelak azab yang amat hebat melainkan kalau ia bertaubat dari perbuatannya itu”
6. Tidak mengeluarkan zakat. Sabda Rasulullah S.A.W. yang bermaksud : “Barangsiapa mempunyai emas atau perak senisab, sedang tidak di keluarkan zakatnya, kelak di hari kemudian ia akan di kejar-kejar oleh ular yang besar dan sangat berbisa dari neraka yang mengigit tangannya sehingga terpotong, kemudian tangannya kembali sebagai sediakala, di gigit lagi ular itu, demikianlah setiap masa, sehingga akhirnya orang yang bakhil itu akan di seret ke Neraka Jahannam”
7. Berzina. Sabda Rasulullah s.a.w yang bermaksud : “ Jauhilah oleh kamu akan zina, kerana kecelakaannya empat macam iaitu hilang seri (cahaya) pada wajahnya , di sempitkan rezekinya , dan kemurkaan Allah atasnya dan menyebabkan kekal di dalam neraka.” (Hadis riwayat Thabrany dan Ibnu Abbas)
8. Mencuri. Nabi S.A.W. bersabda maksudnya : ”Tidak dipotong tangan seseorang pencuri itu kecuali seperempat dinar atau lebih daripada nilai wang mas” (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)
9. Berkhianat. Nabi S.A.W. bersabda maksudnya : “Empat perkara, siapa yang terdapat padanya empat perkara ini, maka ia adalah munafik tulen, dan siapa yang terdapat padanya salah satu darinya, maka padanya ada satu ciri kemunafikan; apabila diberi amanah ia berkhianat, apabila bercerita ia berdusta, apabila membuat janji ia mungkiri dan apabila berdebat ia curang.” (Hadis Riwayat Bukhari no. 34, 2459, 3178 dan Muslim no. 2635. dari Abdullah bin Amr bin Ash r.a.)
10. Menfitnah sesama umat Islam. Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud: “Tidak masuk syurga orang yang suka menyebarkan fitnah.” (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)
11. Makan riba. Firman Allah S.W.T. yang bermaksud : “Hai orang-orang yang beriman , bertakwalah kepada Allah dan tinggalkanlah riba (yang belum di pungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah , bahawa Allah dan RasulNya akan memerangimu . Dan jika kamu bertaubat (dari mengambil riba), maka bagimu pokok hartamu, kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.” (Surah Al- Baqarah ayat 278-279)
12. Tidak menolong orang yang di zalimi. Firman Allah S.W.T. dalam hadis qudsi yang maksudnya : “Wahai segenap hambaku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan perbuatan zalim atas diri-Ku dan Aku telah menjadikan hal tersebut sebagai perkara yang haram antara sesama kalian, maka janganlah kalian saling menzalimi.”(Hadis Riwayat Muslim)
13. Minum khamar ( tuak, arak atau minuman keras ). Sabda Rasulullah S.A.W. yang bermaksud: “ Empat (macam manusia) tidak Allah masukkan mereka itu ke syurga dan tidak akan merasai kenikmatannya, peminum arak , pemakan riba, menzalami (memakan) harta anak yatim dengan tidak hak dan derhaka pada ibu atau bapa.” (Hadis Riwayat Al-Hakim)
14. Memanjangkan kain hingga di bawah mata kaki. Nabi S.A.W. bersabda maksudnya : “Barangsiapa menyeret pakaiannya kerana sombong maka Allah tidak memandangnya pada hari kiamat”.(Hadis Riwayat Bukhari)
15. Membunuh. Firman Allah S.A.W. yang bermaksud : “Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam , kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.” (Surah An- Nisaa’ ayat 93) Sabda Rasulullah S.A.W. yang bermaksud : “ Orang yang mati terbunuh , akan datang di hari kiamat dengan mengantungkan kepalanya di salah satu tangannya , sambil memegang pembunuhnya dengan tangan yang lain , sedang darah terus mengalir. Apabila mereka berdua sudah ada di hadapan Allah, maka orang yang terbunuh itu berkata :’ Ya Allah, inilah orang yang telah membunuh aku’. Maka Allah berkata kepada sipembunuh :’ Celakalah engkau’, lalu di bawalah orang itu ke neraka.”
16. Mencaci sahabat Rasulullah S.A.W. Allah S.W.T. berfirman, yang bermaksud : “Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah reda kepada mereka dan mereka reda kepadaNya. Allah menyediakan bagi mereka syurga-syurga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar”. (Surah at-Taubah ayat 100) Al-Qadhi ‘Iyaadh berkata :”Jumhur ulama berpendapat bahawa orang yang menghina/mencaci maki para shahabat Rasulullah S.A.W. harus dihukum takzir (yakni harus didera menurut kebijaksanaan hakimIslam )”. [Fathul Bari VII hal. 36].
17. Mati dalam keadaan membawa bidaah. Nabi S.A.W bersabda maksudnya : “Barangsiapa membuat buat hal baru yang baik dalam Islam, maka baginya pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya dan tak berkurang sedikitpun dari pahalanya, dan barangsiapa membuat-buat hal baru yg buruk dalam Islam, maka baginya dosanya dan dosa orang yang mengikutinya dan tak dikurangkan sedikitpun dari dosanya” (Sahih Muslim hadis no.1017, demikian pula diriwayatkan pada Sahih Ibn Khuzaimah, Sunan Baihaqi Alkubra, Sunan Addarimiy, Sahih Ibn Hibban dan banyak lagi).
Imam Ibnu Qayyim rahimahullah selanjutnya berkata, “Ketika keadaan manusia banyak yang melakukan dosa-dosa di atas, maka kebanyakan ahli kubur adalah dalam keadaan diseksa. Dan orang yang selamat daripadanya amatlah sedikit. Secara lahirnya, kuburan itu memang hanyalah tanah biasa, padahal didalamnya terdapat penyesalan dan seksa. Di atasnya nampak tanah, batu-batu yang terukir dan bangunan, tetapi di dalamnya adalah bencana. Mereka mendidih dalam penyesalan sebagaimana periuk mendidih dengan apa yang ditanaknya. Sedangkan angan-angannya tak mungkin lagi dipenuhi.” Imam Ibnu Qayyim rahimahullah mengatakan, sebab-sebab keselamatan seksa kubur adalah dengan menjauhi sebab-sebab terkena seksa kubur, yakni berbagai macam maksiat dan dosa.
Untuk itu, Ibnu Qayyim rahimahullah menganjurkan, hendaknya setiap muslim melakukan perhitungan atas dirinya setiap hari, tentang apa dosa dan kebaikan yang telah dilakukannya pada hari itu. Selanjutnya, hendaknya ia memperbaharui taubatnya kepada Allah dan tidur pada malam itu dalam keadaan taubat. Jika ia meninggal dunia pada malam itu, maka ia meninggal dalam keadaan telah bertaubat.