Mohammad Hoesni Thamrin dilahirkan pada tanggal 16 Februari 1894 di Jakarta. Ayahnya adalah seorang Wedana di Jakarta bernama Thamrin bin Thabri. Hoesni Thamrin
mempunyai 6 bersaudara,lima laki-laki dan satu perempuan. Masa
kanak-kanak Thamrin penuh dengan suasana bahagia. Ia disenangi oleh
teman-temannya dan disayangi oleh orangtuanya. Sesudah cukup umur ia
dimasukan oleh orangtuanya ke sekolah dasar Belanda yang bernama
Institut Bosch.Thamrin terlihat menonjol dalam pelajarannya dan
pergaulan.
Pada tahun
1910 Hoesni hamrin dimasukkan oleh orangtuanya ke sekolah lanjutan yang
bernama Koning Willem III.Suasana Jakarta membuat Hoesni Thamrin menjadi
matang. Ia mulai memikirkan keadaan orangtuanya yang hampir pensiun.
Setelah selesai sekolah lanjutan ia tidak bersedia lagi dibiayai oleh
orangtuanya. Perhatiannya mulai tercurah kepada bidang politik,Mohammad
Hoesni Thamrin mengagumi tokoh-tokoh pergerakan indonesia seperti Dr.
Douwes Dekker, Dr. Tjipto Mangunkusumo,tokoh Belanda Van der Zee dan
Dr.Koperberg
Dalam usahanya untuk berdiri sendiri Mohammad Hoesni Thamrin ulai
bekerja untuk dapat membantu orangtuanya. Pada tahun 1919 Mohammad
Hoesni Thamrin ditunjuk menjadi anggota Dewan Kota Jakarta. Pada tahun
1923 ia memasuki perkumpulan “Kaum Betawi. Namanya makin dikenal dan
dunianya makin luas. Karirnya terus meningkat dalam Dewan Kota,sehingga
ia akhirnya diangkat menjadi Wakil Walikota tingkat I. Kewajiban sebagai
seorang manusia tidak dilupakannya, ia menikah dengan Nyi Otoh Arwati
pada tahun 1924.
Pada tanggal 16 Mei 1927 Hoesni Thamrin diangkat menjadi anggota Dewan
Rakyat(Volksraad),disamping kedudukannya di Dewan Kota.Tahun 1930
Thamrin menjadi ketua Fraksi Nasional di Dewan Rakyat.Anggota fraksi itu
terdiri dari bangsa Indonesia.Thamrin ikut mendukung “Petisi Sutardjo”
di Dewan Rakyat pada tahun 1936 yang menuntut supaya Indonesia diberikan
dominion status. Dari tahun 1927 sampai saat
meninggalnya Hoesni Thamrin terus menduduki kursi Dewan Rakyat. Pada
bulan Juni 1937 Hoesni Thamrin terpilih menjadi wakil ketua Dewan
Rakyat.
Mohammad Hoesni Thamrin | M.H. Thamrin |
Hoesni Thamrin ikut membentuk PPPKI yang didirikan di Bandung pada
tanggal 17 Desember 1927. Ia duduk dalam PPPKI sebagai wakil Kaum
Betawi. Hoesni Thamrin juga ikut menjadi anggota Perkumpulan Akademi
Indonesia (V. I . A.)yang didirikan pada tanggal 10 Desember 1932.
Mohammad Hoesni Thamrin memasuki Partai Indonesia Raya (Parindra)yang
didirikan oleh Dr Sutomo.Setelah Dr Supomo meninggal, Mohammad Hoesni
Thamrin diserahi memimpin Parindra.Thamrin sangat aktif dalam
Parindra,salah satu contohnya Mohammad Hoesni Thamrin sering mengadakan
propaganda ke banyak pulau di Indonesia seperti di Sumatera.
Mohammad Hoesni Thamrin memprakarsai berdirinya Gabungan Politik
Indonesia (GAPI) yang didirikan pada tanggal 21 Mei 1939 di Jakarta.
Kegiatan politik Mohammad Hoesni Thamrin makin dibatasi oleh pemerintah
Hindia Belanda,sesudah diumumkan keadaan bahaya (S.O.B) pada tahun
1940.Pada tanggal 6 Januari 1941 pemerintah Hindia Belanda menggeledah
rumah Mohammad Hoesni Thamrin dan ia dikenakan tahanan rumah.Dalam
keadaan sakit ia masih terus berjuang,walaupun ia dikenakan tahanan
rumah.
Pada hari Sabtu tanggal 11 Januari 1941 Mohammad Hoesni Thamrin
menghembuskan nafas terakhirnya di rumahnya di Sawah Besar.Pemakannya
mendapat perhatian yang luar biasa dari seluruh masyarakat Indonesia,
Belanda dan Tionghoa. Upacara seluruhnya dipimpin oleh ketua Parindra
cabang Jakarta,Darjono. Selesai pemakaman disusul dengan pidato dari
Habib Ali, Ketua Pandu cabang Jakarta, ketua PB Parindra Wurjaningrat,
Dr. A.K. Gani, wakil GAPI dan terakhir Dr.Marzuki Mahdi sebagai wakil
keluarga.
Untuk menghormati almarhum Mohammad Hoesni Thamrin maka pada tanggal 13
Januari diadakan sidang Dewan Rakyat.Ketua Dewan Rakyat Mr. Jonkman
memuji Hoesni hamrin sebagai pemimpin terkemuka bangsa Indonesia. Wakil
pemerintah Hindia Belanda juga mengakui kepemimpinan Mohammad Hoesni
Thamrin dalam pidatonya di Dewan Rakyat.Tokoh Islam terkenal Mohammad
Natsir mengatakan perjuangan Mohammad Hoesni Thamrin sejajar dengan
perjuangan islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar